Kamis, 15 Desember 2011

Problematika Perkembangan IPTEKS di Indonesia

BAB I

PENGERTIAN IPTEKS

Ilmu pengetahuan merupakan sekumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematik dengan menggunakan metode yang benar untuk menjelaskan fenomena-fenomena alam maupun sosial yang berpola teratur.

Ada dua pendapat yang ada di masyarakat, pendapat pertama menganggap teknologi sebagai sesuatu yang bebas dan tidak terikat dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat. Pendapat yang kedua menyatakan bahwa sesungguhnya teknologi atidak terlepas dari kehidupan masyarakat yang menganut system nilai dan norma.

Teknologi diartikan sebagai sesuatu yang menyediakan perangkat yang bebas dari sistem nilai lokal yang bisa digunakan, sebagian untuk mendukung gaya hidup yang bermacam-macam. Dengan demikian sebagian besar orang menganggap bahwa teknologi bersifat amoral, sesuatu yang jauh dari nilai-nilai, suatu perangkat yang dapat digunakan untuk tujuan yang baik maupun yang buruk

Dari segi pandang yang kedua, teknologi dilihat sebagai bagian dari kehidupan. Persoalannya adalah istilah teknologi itu sendiri telah menjadi sesuatu bentukkan kata yang unik, yang memiliki beragam makna. Oleh karena itu, kita lebih baik melihat makna teknologi dari segi nilainya, kita akan memandang aspek mana dari teknologi yang erat kaitannya dengan nilai-nilai budaya dan aspek mana yang bebas nilai. Kita sebaiknya memandang teknologi sebagai aktivitas manusia dan bagian dari hidup. Kita sebaiknya tidak melihat teknologi hanya sebagai sebuah mesin atau inovasi serta teknik dan perkembangan dari pengetahuan saja, tapi juga sebagai sebuah karakter pola yang menjadi sebuah bagian dari sebuah organisasi dan tepat guna.

Berbicara tentang peradaban manusia tentunya tidak akan lepas dengan perkembangan teknologi. Manusia dan teknologi tumbuh dan berkembang secara beriringan. Dengan memanfaatkan potensi pikiran yang dimiliki manusia menciptakan berbagai inovasi teknologi yang digunakan untuk memudahkan berbagai aktifitas manusia. Dengan demekian maka dapat disimpulkan bahwa teknologi terlahir seiring dengan lahirnya peradaban manusia.

1

BAB II

Problematika Pengembangan IPTEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia

Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi, masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.

IPTEK di satu sisi sungguh sangat membantu kita selaku manusia dalam mengerjakan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

1. Mengetik laporan kerja dengan komputer

2. Menelepon orang lain dengan handphone

3. Mendengarkan musik dengan mp3 player

4. Mengetahui berita dengan televisi

5. Mengetahui waktu dengan jam

6. Bepergian ke manapun dengan sepeda motor, mobil, dan kendaraan lainnya

7. Mendinginkan ruangan dengan ac

Bahkan saat ini telah diciptakan robot menyerupai manusia yang bertujuan untuk menggantikan manusia dalam mengerjakan tugas sehari-sehari. Kita jadi sangat tertolong dengan adanya teknologi yang kian lama kian maju. Namun, di sisi lainnya, kita jadi dimanjakan oleh teknologi. Manusia jadi malas, bahkan sangat tergantung oleh teknologi yang membantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari kita selaku manusia. Jadinya, manusia tidak ada usaha sekuat tenaga untuk mengerjakan pekerjaannya dengan tangan sendiri. Padahal sungguh bangganya kita bila suatu pekerjaan dapat dilakukan dan diusahakan sendiri.

2

Kemajuan IPTEK menunjukkan kemampuan intelektual (intelligence) manusia juga berkembang. Jadi teknologi selalu membutuhkan manusia supaya dapat diciptakan untuk peradaban manusia. Tetapi manusia tidak sepenuhnya selalu membutuhkan adanya teknologi untuk kehidupannya, karena manusia memiliki intelektual, sedangkan teknologi tidak memiliki intelektual.

Sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.

Teknologi dapat didefenisikan sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Definisi lain dari teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.

Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri penghematan dalam setiap kegiatan manusia. Seseorang menggunakan teknologi, karena menusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain.

Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia.

Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala "dehumanisasi", tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis.

Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai Tuhan yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.

3

Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.

Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.

Dari segala dampak terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap perilaku dari manusia penciptanya. Iptek telah membuat sang penciptanya dihinggapi sikap over confidence dan superioritas tidak saja terhadap alam lingkungan melainkan pula terhadap sesamanya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat (negara Barat) terhadap pihak yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.



4

BAB III

Problematika Penggunaan IPTEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia

Sebuah hal terpenting yang diperhatikan di sini adalah konsep kehadiran (presence), di mana sesuatu yang maya dirasakan seolah sebagai objek yang benar/nyata adanya. Sedangkan social presence di sini diartikan sebagai pengalaman yang dirasakan oleh seseorang melalui isyarat atau tanda-tanda yang ada pada berbagai media komunikasi.

Salah satu problematika penggunaan IPTEK adalah penggunaan media komputer yang memiliki dampak sebagai berikut :

o Perilaku Antisosial (Antisocial Behavior)

Perkembangan komunikasi bermediakan komputer berjalan seiring dengan tumbuh suburnya nilai-nilai menyimpang yang dihasilkan oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Sejauh ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kekerasan pada games di komputer memiliki pengaruh yang sama kuatnya dengan tayangan kekerasan di televisi. Bahkan studi tertentu mengatakan bahwa video games mempunyai kemampuan lebih kuat untuk mempengaruhi anak-anak jika dibandingkan dengan tayangan TV atau tindakan kekerasan yang sebenarnya disaksikan oleh anak-anak.

Selain itu, pornografi yang marak di internet juga ikut meracuni otak anak-anak. Pelakunya dengan sengaja memberi link dari situs-situs yang biasanya dikunjungi oleh anak-anak ke situs-situs yang seharusnya tak pantas dikunjungi anak-anak dibawah umur. Sedangkan pada orang dewasa, pornografi tidak menunjukkan hasil penyimpangan yang signifikan seperti pada anak-anak apabila dilihat dari sisi agresivitas dan perilakunya.

o Kecemasan Berlebih Terhadap Komputer (Computer Anxiety)

Hal ini biasa disebut sebagai cyberphobia atau computerphobia, yakni rasa takut, cemas, khawatir pada saat menggunakan komputer. Biasanya ditunjukkan dengan gejala-gejala mual, pusing, dan keringat dingin pada saat menggunakan komputer. Si pengguna biasanya merasa takut untuk menggunakan komputer atau alat-alat canggih lain karena takut salah menekan tombol, takut terjadi hal-hal yang tidak dinginkan jika salah mengoperasikan suatu alat, dsb.

5

Hal ini sering terjadi pada orang-orang yang umumnya tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang alat tertentu, atau pada orang-orang yang kemampuan perhitungannya kurang baik. Orang-orang semacam ini akan menggunakan komputer dengan porsi sesedikit mungkin. Murid yang jarang memakai komputer di kelas atau pekerja yang menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan komputer mungkin merupakan tanda-tanda dari computerphobia.

o Ketagihan (Addicted)

Media komputer memiliki kualitas interaksi yang mampu merespon tiap gerak penggunanya. Kadang kala, komputer mampu mewujudkan apa yang menjadi harapan penggunanya, namun kadang tidak, hasilnya pun bervariasi pada tiap pengguna. Kemampuan ini yang akhirnya menuntut kita untuk "datang lagi" dan merasakan hal yang berbeda - prinsip ketagihan yang sama seperti pada judi.

Gejala-gejala yang ditunjukan oleh orang-orang yang ketagihan, antara lain kecanduan dan menarik diri dari lingkungan sosial. Hal yang sama juga terjadi pada orang dewasa. Bahkan yang lebih parah, mereka merelakan sejumlah uang yang keluar untuk bermain game di komputer atau di internet. Mereka rela menghabiskan uang untuk gambling, fantasy sport league, dan permainan virtual lainnya..

Suatu hal yang menarik adalah kemampuan komputer untuk mendorong / memprovokasi pencerminan diri penggunanya serta memperluas pikiran ke dalam dunia maya yang seakan-akan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Dalam hal ini, kebiasaan pengguna komputer disamakan dengan kemampuan mereka untuk mengontrol dunia di dalam komputer, mereka merasakan hubungan yang sangat erat dan keterkaitan dengan komputer. Orang-orang ini juga ingin mengekspresikan diri mereka melalui komputer dan menciptakan gaya sesuai dengan kepribadian masing-masing.

Tumbuh kembang internet di dunia di dukung oleh beberapa faktor, hal pertama adalah karena karena internet menyediakan layanan yang familiar dan bersifat memudahkan penggunanya. Selain itu, pertimbangan waktu yang digunakan untuk mencari informasi lewat internet dari berbagai belahan bumi lebih efisien daripada jika kita mencari informasi lewat media cetak atau media lainnya. Lewat internet kita bisa mencari data dalam berbagai bentuk, mulai dari sekedar tulisan, sampai video klip yang bergerak.

6

BAB IV

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Bagaimanapun, perkembangan media informasi memiliki dua sisi yang mutlak ada, yakni segi positif dan negatif. Di atas, para psikolog menguraikan dampak-dampak negatif yang diusung oleh media baru. Di sisi lain, media baru membuka mata negara-negara berkembang untuk memandang ekonomi global dari sebuah alat bernama komputer. Internet juga memiliki peran dalam bidang ekonomi, hal ini terlihat dari adanya e-commerce atau e-business. Internet berperan sebagai infrastruktur yang membantu transaksi perdagangan dari penjual pada pembeli. Internet juga bisa disebut sebagai pasar belanja terbesar dengan jaringan informasi dan komunikasi terluas.

7

DAFTAR PUSTAKA

Haspramudilla, Dara. 2007. Kebudayaan Manusia dan Perkembangan Teknologi. Jakarta : Toward Indonesia Peperles

Surya AK, M. 2010. Teknologi dan Manusia. Jakarta : Kompasiana

http://one.indoskripsi.com/artikel-skripsi-tentang/problematika-peradaban

http://blognyaadolfbastiansimbolon.blogspot.com/2011/05/problematika-pengembangan-dan.html

8

Tidak ada komentar: