Sabtu, 17 Desember 2011

Eksklusif : CSR PT.FI bidang Pendidikan



Pendidikan
Program pengembangan pendidikan yang dilaksanakan oleh PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK bertujuan untuk membuka akses seluas-luasnya kepada putra-putri daerah untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Program ini meliputi kegaitan yang berfokus kepada: Dukungan bagi anak dan kaum muda; Dukungan bagi guru dan sistem pendidikan; serta Kemitraan dengan Orangtua dan masyarakat sebagai pemangku kepenti ngan. Dalam implementasinya PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Dinas Pendidikan); Lembaga Pendidikan; Konsultan Pendidikan, dan mitra-mitra lainnya.
1. Program Matrikulasi dan Beasiswa
Pada tahun 2010 sebanyak 133 pelajar SMU dan SLTP lulus mengikuti program matrikulasi untuk mengikuti jenjang pendidikan di perguruan tinggi dan SMU di Jawa dan Sulawesi. Proses seleksi dilakukan LPMAK bekerja sama dengan insti tusi pendidikan yang telah ditunjuk di beberapa sekolah di kabupaten Mimika. Selama mengikuti program marti kulasi, kebutuhan para pelajar dipenuhi oleh LPMAK dan selama program berlangsung, evaluasi terhadap pelajar terus dilakukan untuk memasti kan kesiapan mereka mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.
Pada tahun 2010, sebanyak 594 siswa ti ngkat SD hingga ti ngkat sarjana strata 2 menjadi peserta aktif penerima beasiswa dari LPMAK. Di tahun yang sama sebanyak 63 penerima beasiswa telahberhasil lulus dimana 38 diantaranya lulus dari ti ngkatdiploma hingga strata 2.
Sepuluh pelajar sekolah dasar asal Amungme dan Kamoroterpilih untuk mengikuti program pelati han matematikadan ilmu pengetahuan alam selama setahun di SuryaInstitut. Sementara itu empat orang peserta beasiswa LPMAK asal Amungme dan Moni yang mengikuti pendidikan penerbang di Jakarta Aero Flyer Insti tute telah menyelesaikan studinya dan lulus dari program tersebut.Bersamaan dengan kelulusan ini, LPMAK sedang menjajaki
rencana kerjasma dengan beberapa institusi penerbangan untuk mendidik peserta beasiswa asal Papua dengan bidang studi utama sertifikasi pilot ti pe pesawat Cessna guna memenuhi kebutuhan operator transportasi udara dipedalaman Papua.
LPMAK yang diwakili biro pendidikan beserta jajaran manajemen LPMAK secara rut n
melakukan monitoring langsung ke sekolah-sekolah dimana para penerima beasiswa menjalani pendidikannya. Monitoring langsung bertujuan untuk mendapatkan masukan serta memberi motivasi kepada para siswa seperti pemberian komputer jinjing bagi siswa yang berprestasi.
2. Program Asrama Pelajar
Dalam bidang pendidikan yang berfokus pada anak dan asrama, LPMAK telah mensponsori 24 anak baru yang berasal dari distrik Agimuga dan Distrik Mimika Baru untuk bergabung sebagai penghuni baru di asrama Penjunan, Timika. Mereka semua berumur antara 6 hingga 11 tahun yang selanjutnya akan mengikuti pendidikan dasar berbasis asrama ini. Sampai saat ini asrama Penjunan telah menampung sebanyak 86 anak angkatan sekolah dasar.
Sampai akhir tahun 2010 LPMAK bersama dengan mitra-mitra professional dalam bidang
pendidikan telah mengelola 4 asrama putra putri di Mimika dan Jawa Tengah dengan total siswasebanyak 416 orang.
3. Program Peningkatan Sistem Pengajaran dan
Kurikulum
LPMAK melanjutkan pelati han Kurikulum Tingkat Satuan Terpadu (KTSP) yang sudah
dilaksanakan sejak tahun 2009 bekerjasama dengan Edubusiness Consulti ng. Sebanyak 53
peserta yang terdiri dari guru-guru dari 18 SD, 8 SLTP, 2 Yayasan yang beroperasi diwilayah
pesisir dan perwakilan Dinas P & P Mimika turut serta dalam pelati han ini. Pelatihan ini memberikan pengetahuan tentang metoda pengajaran yang tepat guna dan terencana bagi
para guru di wilayah Mimika. Sebagai kelanjutan dari pelati han ini, 10 guru dari program ini
diberangkatkan untuk mengikuti studi banding ke Surabaya dan beberapa kota di Jawa Timur. LPMAK mensponsori enam guru SD di Timika untuk mengikuti pelati han matemati ka di Surya Institut selama 6 bulan. Keenam guru ini berasal dari Amungme dan Kamoro dan terpilih berdasarkan proses seleksi yang dilakukan oleh LPMAK bersama dengan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Mimika.
LPMAK telah memulai program Teaching Learning Resource Center (TLRC) dengan mendirikan dua gugus tugas TLRC pada awal tahun 2010 untuk ti ngkat SD dan SLTP. Tujuan dari program ini adalah membantu para guru SD dan SLTP mempersiapkan rencana pengembangan pendidikan di sekolahnya masing-masing. Beberapa alat peraga telah didatangkan untuk mendukung program ini dan SD Penjunan telah ditunjuk sebagai pusat kegiatan TLRC ini sebagai percobaan awal.
Pada bulan November 2010, LPMAK memberikan bantuan keuangan bagi 10 sekolah menengah yang terseleksi. Masing-masing sekolah menerima bantuan Rp 50 juta yang digunakan membantu pembiayaan operasional sekolah dan penyelenggaraan pendidikan. Panduan dan target mengenai bantuan ini telah disosialisasikan kepada semua sekolah agar peruntukan bantuan ini tepat sasaran.
4. Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pada tahun 2010, LPMAK menyerahterimakan beberapa fasilitas pendukung kepada Yayasan
Pesat sebagai pengelola asrama dan SD Penjunan. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah: 2 unit
rumah guru, satu gudang makanan, satu laboratorium komputer dan sebuah pos keamanan.
Diharapkan semua fasilitas pendukung ini dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di area
asrama.
LPMAK mendukung pembangunan enam kelas bagi Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di
Timika sebagai salah satu perwujudan komitmen bersama dengan pemerintah daerah yaitu
meningkatkan kualitas pendidikan di Papua.
Untuk mendukung pengembangan pendidikan, khususnya di area terpencil, LPMAK membangun
Sekolah Semi Asrama di kampung Tsinga termasuk kelengkapan fasilitas bangku sekolah serta tenaga listrik Microhydro. LPMAK juga telah menyelesaikan sekaligus meresmikan bangunan sekolah dasar di Aroanop. Sekolah yang mampu menampung sekitar 250 murid tersebut secara langsung diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Mimika untuk dioperasikan.
Pada kuartal 4, 2010, LPMAK memulai pembangunan asrama putri Penjunan yang terbakar
pada tahun 2009 lalu, serta memulai pembangunan asrama putra Solus Populi di SP III, Timika. Diharapkan kedua asrama ini dapat dioperasikan pada pertengahan tahun 2011.
5. Kerjasama Dengan Pemangku Kepentingan
Dalam menjalankan program pendidikan, LPMAK terus meningkatkan kemitraan dengan para pemangku kepenti ngan lokal khususnya Pemerintah Kabupaten Mimika (dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Pengajaran). Selama tahun 2010 LPMAK menandatangani perjanjian kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Pengajaran yang berfokus pada peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di kabupaten Mimika. Hal-hal utama yang ditekankan dalam perjanjian ini adalah: dukungan transportasi udara untuk guru-guru di daerah terpencil; dukungan operasional kegiatan Teaching Learning Resource Center (TLRC); dukungan fasilitas pendidikan; penyediaan suplemen makanan bergizi; serta pemberian pelati han untuk meningkatkan kemampuan
pendidik.
Beberapa kegiatan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di kabupaten Mimika telah dilakukan bersama Pemda Mimika, antara lain:
• siswa dari TK Santa Ursula Nawaripi dan SD
Inpres Nawaripi, serta sosialisasi tentang penyakit cacingan dan cara mencuci tangan
yang benar.
• P enyelenggaraan seminar tentang “Model Pendidikan yang Mengakomodasi Kearifan
Lokal”. Seminar ini menghadirkan beberapa ahli pendidikan serta dihadiri oleh 98
peserta. Rekomendasi dari seminar ini selanjutnya akan digunakan sebagai panduan
untuk membuat kebijakan pendidikan di Mimika.
6. Kampanye Pendidikan
Selama tahun 2010 Biro Pendidikan LPMAK bekerjasama dengan Yayasan Binterbusih melakukan pendataan di 5 kampung suku Kamoro yaitu: Koperapoka, Nawaripi, Mware, Kaugapu dan Hiripau yang merupakan desa sasaran kampanye pendidikan tahap pertama. Pendataan ini merupakan bagian dari kampanye pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penti ngnya pendidikan formal bagi anak-anak serta memotivasi para penduduk dewasa dalam mendukung anak-anak mereka yang sedang mengikuti pendidikan. Hasil pendataan tersebut menunjukkan jumlah penduduk usia sekolah di lima kampung tersebut mencapai 494 jiwa, dimana yang akti f berjumlah 244 jiwa, sementara yang putus sekolah dan ti dak pernah mengenyam pendidikan mencapai 250 jiwa. Ditemukan juga bahwa yang menjadi penghambat berkembangnya kesadaran akan pendidikan formal adalah: masalah ekonomi (rendahnya pendapatan); kesehatan dan kebiasaan mengkonsumsi minuman keras (miras).
Menimbang ti ngginya ti ngkat putus sekolah di kelima kampung tersebut, pihak LPMAK dan yayasan Binterbusih merekrut dan melati h 26 relawan yang akan melakukan kampanye
pendidikan secara ruti n serta mengembangkan kelompok-kelompok belajar di wilayah tersebut.Dampak dari kegiatan ini akan dievaluasi secara regular seti ap tahun.
7. Kemitraan Dengan Lembaga Lainnya
PTFI bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat melaksanakan program pendidikan bahasa Inggris luar sekolah bagi siswa sekolah menengah di Papua. Program ini mendukung 80 siswa dalam pendidikan bahasa Inggris luar sekolah dan 30 siswa dalam program perkemahan pendidikan bahasa dan keterampilan hidup. Kerjasama ini akan berlangsung selama 2 tahun.
LPMAK juga telah bekerjasama dengan Pemerintah Dearah Propinsi Papua dan PTFI lewat
kontribusinya dalam Olympiade Sains Papua ti ngkat SLTA yang dikoordinir oleh Papuan
Knowledge Center, Jayapura. Untuk kegiatan ini LPMAK menyumbangkan dana sebesar USD35,000.

Tidak ada komentar: